Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air,
ekosisten darat, dan ekosistem buatan.[5]
[sunting]Akuatik (air)
Ekosistem sungai
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu
tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.[5] Macam
tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang,
sedangkan lainnya tumbuhan biji.[5] Hampir
semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar
pada umumnya telah beradaptasi.[5]
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar
garam) yang tinggi dengan ion CI-mencapai 55% terutama di daerah laut tropik,
karena suhunya tinggi dan penguapan besar.[5] Di
daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan
bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian
atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.[5]
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan
laut.[5] Estuari
sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.
Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi[1]. Komunitas
tumbuhan yang hidup diestuari antara lain rumput
rawa garam, ganggang, dan fitoplankton.[5] Komunitas
hewannya antara lain berbagai cacing, kerang,kepiting, dan ikan.[5]
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di
gundukan pasir adalah
tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang
dan angin.[5] Tumbuhan
yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.[5]
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.[5] Air
sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan
makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air[5]. Suhu air
bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.[5] Ekosistem
sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura,
ular, buaya,
dan lumba-lumba.[5]
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat
pantai.[1] Efisiensi
ekosistem ini sangat tinggi.[1] Hewan-hewan
yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain.[4] Berbagai
invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan
ganggang.[4] Herbivora seperti
siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang
laut, dan ikan karnivora.[4] Kehadiran
terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.[1]
Kedalamannya lebih dari 6.000 m.[4] Biasanya
terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya.[4] Sebagai
produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.[4]
Lamun atau seagrass adalah satu‑satunya
kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut[6]. Tumbuh‑tumbuhan
ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal.[6] Seperti
halnya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun
yang tegak dan tangkai‑tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak.[6] Berbeda
dengan tumbuh‑tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga,
berbuah dan menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal
untuk mengangkut gas dan zat‑zat hara.[6] Sebagai
sumber daya hayati,
lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.[6]
[sunting]Terestrial (darat)
Ekosistem hutan hujan tropis memiliki produktivitas
tinggi.
Ekosistem taiga merupakan hutan pinus dengan ciri iklim
musim dingin yang panjang.
Ekosistem tundra didominasi oleh vegetasi perdu.
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh
temperatur dan curah hujan.[2]Ekosistem
terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan.[2] Iklim
sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada
suatu tempat tertentu.[2] Pola
ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran,
atau aktivitas manusia.[2]
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan
subtropik.[5] Ciri-cirinya
adalah curah hujan 200-225 cm per tahun.[5] Spesies
pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya
tergantung letak geografisnya.[5] Tinggi
pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga
membentuk tudung (kanopi).[5] Dalam
hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat
di sekitar organisme.[5] Daerah
tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi,
suhu sepanjang hari sekitar 25 °C.[5] Dalam
hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggreksebagai epifit.[5] Hewannya
antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung
hantu.[5]
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan
curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih
tergantung musim.[6] Sabana
yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat
sabana yang luas.[6] Hewan
yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.[1]
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari
daerah tropik ke subtropik.[4] Ciri-ciri
padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun
tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran
air) cepat.[4] Tumbuhan
yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya
tergantung pada kelembapan.[4] Hewannya
antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah,
kangguru, serangga, tikus danular.[4]
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang
rumput.[6] Ciri-ciri
ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah
(25 cm/tahun).[6] Perbedaan
suhu antara siang dan malamsangat besar.[6] Tumbuhan
semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil[6]. Selain
itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak
berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk
menyimpan air.[6] Hewan
yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking,
dan beberapa hewan nokturnallain.[6]
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang
memiliki emapt musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun.[4]Jenis pohon
sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat.[4] Hewan
yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing,burung
pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).[4]
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di
pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim
dingin rendah.[5]Biasanya
taiga merupakan hutan yang
tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan
sejenisnya.[5] Semak dan
tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam,
ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatanpada musim gugur.[5]
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam
lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak
gunung tinggi.[5]Pertumbuhan
tanaman di daerah ini hanya 60 hari.[5] Contoh
tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang.[5] Pada
umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.[5]
Karst (batu gamping /gua).
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia.[6] Kawasan
karst di Indonesia rata-rata
mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian,
sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-poriaerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang
lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro.[6] Ekosistem
karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak
dijumpai di ekosistem lain.[6]
[sunting]Buatan
Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia
untuk memenuhi kebutuhannya.[5] Ekosistem
buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan
didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.[1]Contoh
ekosistem buatan adalah[5]:
agroekosistem berupa
sawah tadah hujan
sawah irigasi
perkebunan sawit
ekosistem ruang angkasa.[1]
Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh
energi yang banyak.[2] Kebutuhan
materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang
eksesif seperti polusi dan panas.[2]
Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem
tertutup yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari
luar.[1] Semua
ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar